Kesetaraan Gender yg Ironis
Kasihan sekali melihat para perempuan-perempuan di luar sana yang teracuni virus kesetaraan gender, mereka merasa terkekang, dinomorduakan, serta di siksa oleh 'superior'nya para lelaki, oleh aturan-aturan yang mereka anggap sangat diskriminatif, apalagi jika aturan tersebut berasal dari Islam, agama yang terlanjur mereka judge negatif, religion which is beyond stereotype, ohh Poor they are benarkah itu adanya? atau salah kaprah pemikiran yang telah menutupi hati-hati dan pikiran mereka?.
Tidak ada perbedaan manusia di hadapan Allah melainkan hanya berdasarkan derajat ketaqwaannya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS [49] al-Hujurat: 13).
“Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu.” ( QS [4] an-Nisaa’: 1). Sementara itu Rosulullah SAW bersabda: “Manusia itu sama seperti gigi-gigi sisir, tidak ada kelebihan bagi orang Arab, kecuali karena taqwanya.”
jelaslah bahwa setiap manusia sama, kecuali tingkat ketaqwaannya.
Jika kita perhatikan berbagai alasan yang mereka kemukakan bahwa Islam menindas 'memaksa' dll. Tidaklah beralasan, telah sangat jelas bahwa “Setiap manusia itu dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi, Majusi, ataupun Nasrani.” begitupun di dalam negara Islam, negara menjamin kebebasan non Muslim untuk melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaannya, Islam tidak memaksa seseorang masuk Islam dengan kekuatan, namun Islam mengajak non Muslim untuk berfikir dan mengenal Islam dengan jalan dakwah.
Suatu hari Rosulullah pernah didatangi oleh seorang sahabat dari penduduk Madinah, memohon kepada Nabi agar memaksa kedua anaknya untuk masuk Islam dengan kekerasan, lalu turunlah firman Allah SWT: “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS [2] al-Baqarah: 256).
Islam sendiri telah menjamin 'kebebasan' bagi non Muslim, tak sama dengan demo-crazy menggaung-gaungkan demokrasi, namun semua itu IRONI.
Next links :
1. http://www.islamonline.com/news/articles/2/Islam-awarded-rights-to-women-in-7th-century.html
2. http://hizbut-tahrir.or.id/2013/10/07/womens-rights-national-historical-park-islam-memberikan-hak-hak-bagi-kaum-perempuan-sejak-abad-ke-7/
Tidak ada perbedaan manusia di hadapan Allah melainkan hanya berdasarkan derajat ketaqwaannya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS [49] al-Hujurat: 13).
“Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu.” ( QS [4] an-Nisaa’: 1). Sementara itu Rosulullah SAW bersabda: “Manusia itu sama seperti gigi-gigi sisir, tidak ada kelebihan bagi orang Arab, kecuali karena taqwanya.”
jelaslah bahwa setiap manusia sama, kecuali tingkat ketaqwaannya.
Jika kita perhatikan berbagai alasan yang mereka kemukakan bahwa Islam menindas 'memaksa' dll. Tidaklah beralasan, telah sangat jelas bahwa “Setiap manusia itu dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi, Majusi, ataupun Nasrani.” begitupun di dalam negara Islam, negara menjamin kebebasan non Muslim untuk melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaannya, Islam tidak memaksa seseorang masuk Islam dengan kekuatan, namun Islam mengajak non Muslim untuk berfikir dan mengenal Islam dengan jalan dakwah.
Suatu hari Rosulullah pernah didatangi oleh seorang sahabat dari penduduk Madinah, memohon kepada Nabi agar memaksa kedua anaknya untuk masuk Islam dengan kekerasan, lalu turunlah firman Allah SWT: “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS [2] al-Baqarah: 256).
Islam sendiri telah menjamin 'kebebasan' bagi non Muslim, tak sama dengan demo-crazy menggaung-gaungkan demokrasi, namun semua itu IRONI.
Next links :
1. http://www.islamonline.com/news/articles/2/Islam-awarded-rights-to-women-in-7th-century.html
2. http://hizbut-tahrir.or.id/2013/10/07/womens-rights-national-historical-park-islam-memberikan-hak-hak-bagi-kaum-perempuan-sejak-abad-ke-7/
No comments:
Post a Comment