setting

Mye Gucci: Berkeluh kesahlah ketika Allah tidak ridha atas perbuatan yang kita lakukan

Berkeluh kesahlah ketika Allah tidak ridha atas perbuatan yang kita lakukan

Saya, anda dan kita semua pasti pernah merasakan rasa menyukai sesuatu dan dilain sisi membenci sesuatu, Benar? yaa.. sebagian orang sepakat bahwa yang mereka sukai di anggap sesuatu yang baik dan yang mereka benci adalah sesuatu yang buruk. Bagaimana Sepakat? -saya yakin sebagian besar dari anda sepakat- Jadi, Apakah anda termasuk bagian dari "mereka"? :-)

Jika kita teliti in deep, Manusia hidup pada 2 daerah yaitu :
a. Daerah yang menguasai manusia
b. Daerah yang dikuasai manusia

Pertama,Daerah yang menguasai manusia di dalamnya berlaku aturan tertentu yang tidak akan pernah berubah (Sunnatullah), Manusia tidak akan dimintai pertanggungjawabannya atas kejadian yang berlaku atas dirinya, kejadian yang terjadi di dalam daerah ini diluar kehendak manusia dan manusia tidak bisa memilih, seperti contoh : kelahiran dan kematian seorang manusia lahir dan mati tanpa kehendaknya, terlahir di dalam keluarga yang muslim , emiliki tubuh yang cacat dari lahir, memiliki hidung yang mancung dsb. Semua hal ini diluar kehendak manusia, dan manusia tidak akan dimintai tanggung jawab atas kejadian tsb, serta berlaku sesuai dengan ketentuan alam (Sunnatullah) dan atas kejadian ini manusia tidak akan diberikan imbalan, sanksi maupun pahala

Kedua, Daerah yang dikuasai manusia. Di dalam daerah ini manusia berhak menentukan pilihannya terhadap kejadian/ perbuatan yang akan ia lakukan, kejadian/ perbuatan di dalam daerah ini wajib di pertanggung jawabkan oleh manusia yang biasa kita kenal dengan Hisab, dan atas perubuatan ini manusia akan diberikan imbalan berupa pahala ataupun sanksi (Dosa)

Pada paragraf awal, kita telah sepakat bahwa sering sekali manusia mengganggap baik atas sesuatu yang ia cintai dan sebaliknya, mengganggap buruk terhadap sesuatu yang ia benci, termasuk kejadian/ perbuatan yang ada di dalam 2 daerah di atas. jadi manusia selalu berusaha untuk menafsirkan kecintaan dan kebencian tsb dengan predikat baik dan buruk, menggolongkan apa yang ia senangi sebagai baik dan apa yang dibencinya sebagai buruk, demikian juga terhadap perbuatan lain dikatakan baik ketika bermanfaat dan dikatakan buruk jika terdapat bahaya di dalamnya

Pada hakikatnya perbuatan yang dilakukan manusia pada daerah yang menguasainya tidak dilabeli dengan baik dan buruk karena perbuatan itu sendiri, sebab semua itu hanya perbuatan, ia (baik-buruk) datang dari unsur luar (luar perbuatan). sbg contoh membunuh orang, tidak dikatakan baik atau buruk melainkan dikatakan membunuh saja. adanya sifat baik dan buruk itu datangnya dari unsur yang berada di luar perbuatan itu sendiri, jika ada orang yang membunuh kafir harbi -orang kafir yang memerangi kaum Muslim secara terang-terangan contoh : Obama atas Pendudukan tentara AS di Afganistan, Irak, atau Tommi Robinson, ketua EDL di UK- adalah baik,sedangkan orang yang membunuh warga negara sipil, orang yang meminta perlindungan, orang-orang terdekat kita, adalah buruk. pembunuhan yang pertama adalah mendapat pahala, yang kedua mendapatkan sanksi, walaupun keduanya sama-sama perbuatan membunuh.

Dalam hal ini baik atau buruk datang dari unsur yang berada di luar perbuatan itu sendiri, artinya ia datang dari faktor-faktor yang mendorong manusia untuk melakukan suatu perbuatan dan tujuan yang hendak di capai dari perbuatan tsb. Kedua ini -faktor pendorong & tujuan- yang menentukan predikat baik dan buruk suatu perbuatan. baik hal itu disukai atau tidak, bermanfaat atau tidak, karena itu suatu keharusan bagi kita untuk mencari faktor-faktor pendorong dan tujuan yang hendak di capai tsb. Ternyata unsur dan tujuan yang hendak dicapai bergantung pada jenis akidah yang diyakini oleh manusia. Bagi seorang Muslim yang beriman kepada Allah SWT dan Muhammad Rasulullah SAW sebagai utusan dengan syariah Islam yang menjelaskan perintah dan larangan Allah, dan mengatur hubungan manusia dengan Nya, manusia dengan diri sendiri dan dengan sesamanya, wajib untuk kita menyesuaikan setiap aktivitas amal sesuai dengan perintah dan larangan Allah SWT, tujuan yang hendak diraih adalah Ridwanullah -keridhaan Allah-

Apabila amal tsb mengundang murka Allah maka ia buruk dan sebaliknya baik jika ia mengundang ridhanya Allah SWT dengan jalan taat dan patuh pada perintah dan laranganNya, atas dasar ini kita bisa simpulkan predikat yang baik bagi seorang muslim bisa kita lekatkan pada perbuatan yang mendapatkan ridhaNya Allah, sedangkan buruk adalah sesuatu yang dimurkai Allah. hal ini berlaku atas seluruh perbuatan yang dilakukan manusia (daerah yang dikuasai manusia)ataupun yang menimpa manusia (daerah yang menguasai manusia)

Adapun perbuatan yang dilakukan manusia atau yang menimpanya di dalam daerah yang menguasainya, maka manusia memberikan predikat baik dan buruk sesuai dengan kecintaan dan kebencian atau manfaat dan mudharat, Hal ini diungkapkan Allah di dalam firmanNya :
"Sesungguhnya Manusia di ciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, apabila ia di timpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapatkan kebaikan ia amat kikir" (QS. AlMa'arij : 19-20)

"Sesungguhnya ia sangat bakhil karena cintanya kepada harta" (Qs. Al'Adiyaat : 8)

Namun predikat baik dan buruk ini bukan merupakan sifat sesungguhnya dari perbuatan, adakalanya seseorang melihat suatu perbuatan itu baik, padahal buruk, dan sebaliknya melihat sesuatu itu buruk padahal baik. Firman Allah SWT :

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah SWT mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui" (QS. Al-Baqarah : 216)

SubhanaAllah di akhir ayat ini Allah tutup dengan Wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamunn , Allah SWT mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui


SubhanAllah... tidak perlu berkeluh kesah atas kejadian yang tidak kita sukai namun berkeluh kesahlah ketika amal atau perbuatan yang kita lakukan tidak mendapatkan ridhaNya Allah SWT.

Allah SWT knows best for us

Dulu ketika saya masuk ke kampus yang menjadi Almamater S1 saya, di awal perkuliahan saya sempat menyesal karena administrasi dan kualitas kampus yang seadanya, dan karena saya yakin saya BISA kuliah di kampus yang "baik" dimata orang, Tidak banyak teman-teman saya yang tahu di tahun kedua saya mencoba untuk lulus ujian di UI saya mendaftar di salah satu fakultas terbaiknya, tinggal 1 langkah lagi yaitu ujian wawancara namun saya 'gagal' ikut -Buruk di mata manusia- karena satu hal. kekecewaan begitu memuncah. sampai akhirnya saya curhat dg teteh yg subhanAllah.. memiliki ilmu Islam yang luar biasa, saya merasa tentram setelah mendengarkan lantunan kalamullah dan nasehat yang ia sampaikan, dari sana saya belajar untuk menilai baik dan buruknya perbuatan yang saya lakukan maupun perbuatan yang menimpa saya (gagal ikut wawancara) berdasarkan kedua hal di atas,setiap perbuatan yang dilakukan berdasarkan dorongan bahwa semata-mata karena keimanan kepada Allah SWT dan untuk menggapai ridha Allah SWT :-)

Saya tidak bisa membayangkan jika dulu saya lulus di UI, mungkin saja saya tidak akan merasakan bagaimana sejuknya Islam :-) Alhamdulillah

* Oleh-oleh Thalabul 'ilmi @ Masjid Al-Jihad Unpad

No comments:

Copyright © Mye Gucci Urang-kurai