Kamu akan menangis jika menonton video ini
-Khilafah menjaga kehormatan perempuan-
Lihatlah video yang ada di link ini , saya yakin kamu tidak akan menangis, tak terasa air mata mu pasti jatuh bersamaan dengan perasaan pilu yang tidak bisa digambarkan, benarkan?
Gambar Penyiksaan Manusia yang tak beradab
Sejarah Islam telah memperlihatkan model cemerlang yang mengungkap peran muslimah dalam mengoreksi penguasa. Adalah seorang muslimah yang menggugat khalifah Umar bin Khattab ketika Umar menetapkan pembatasan mahar, dengan membacakan surat an-nisaa:20. Kemudian Umar menarik keputusannya, seraya mengatakan: Perempuan itu benar dan Umar Salah!
Begitu pula sejarah Islam telah membuktikan perhatian Daulah Islam terhadap perlindungan dan penjagaan kehormatan perempuan. Sebagaimana kisah laki-laki yahudi yang mengganggu muslimah di pasar bani Qainuqa, sehingga tersingkap auratnya. Perempuan itu pun berteriak kepada kaum muslimin, kemudian datanglah seorang laki-laki muslim yang membunuh sang yahudi. Kemudian yahudi yang lain mengeroyok dan membunuh laki-laki muslim itu. Akhirnya Rasulullah SAW mengepung perkampungan bani Qainuqa dan mengusir mereka dari Madinah Munawarah karena buruknya perilaku mereka.
Pada masa Khalifah al-Mu’tashim Billah, ketika seorang Muslimah jilbabnya ditarik oleh salah seorang Romawi, ia segera menjerit dan meminta tolongan kepada Khalifah : Wa Islama wa mu’tashima!, “Di mana Islam dan di mana Khalifah Mu’tashim?”. Ketika mendengar jeritan perempuan muslimah tersebut, Khalifah serta-merta bangkit dan memimpin sendiri pasukannya untuk membela kehormatan seorang muslimah yang dinodai oleh seorang pejabat kota tersebut (waktu itu masuk dalam wilayah kekaisaran Romawi). Kepala Negara Daulah Khilafah Islamiyah ini mengerahkan ratusan ribu tentaranya ke Amuria-perbatasan antara Suria dan Turki. Sesampainya di Amuria, beliau meminta agar orang Romawi pelaku kezaliman itu diserahkan untuk diadili. Saat penguasa Romawi menolaknya, beliau pun segera menyerang kota, menghancurkan benteng pertahanannya dan menerobos pintu-pintunya hingga kota itu pun jatuh ke tangan kaum muslimin.
Khalifah Umar bin Khatab suatu saat mendengar keluhan seorang perempuan yang ditinggal suaminya berperang, beliau pun bertanya kepada putrinya, Hafshah ummul mukminin tentang lamanya istri sanggup ditinggal suaminya. Hafshah menjawab bahwa perempuan sanggup menahannya selama 4 bulan. Setelah itu Umar pun menurunkan keputusannya kepada panglima perang, agar mengumumkan kepada tentara yang sudah berkeluarga untuk kembali kepada istri mereka setelah 4 bulan. Inilah pertama kalinya keluar qanun (undang-undang) Islam terhadap prajurit Islam.
Sejarah Islam telah memperlihatkan model cemerlang yang mengungkap peran muslimah dalam mengoreksi penguasa. Adalah seorang muslimah yang menggugat khalifah Umar bin Khattab ketika Umar menetapkan pembatasan mahar, dengan membacakan surat an-nisaa:20. Kemudian Umar menarik keputusannya, seraya mengatakan: Perempuan itu benar dan Umar Salah!
Begitu pula sejarah Islam telah membuktikan perhatian Daulah Islam terhadap perlindungan dan penjagaan kehormatan perempuan. Sebagaimana kisah laki-laki yahudi yang mengganggu muslimah di pasar bani Qainuqa, sehingga tersingkap auratnya. Perempuan itu pun berteriak kepada kaum muslimin, kemudian datanglah seorang laki-laki muslim yang membunuh sang yahudi. Kemudian yahudi yang lain mengeroyok dan membunuh laki-laki muslim itu. Akhirnya Rasulullah SAW mengepung perkampungan bani Qainuqa dan mengusir mereka dari Madinah Munawarah karena buruknya perilaku mereka.
Pada masa Khalifah al-Mu’tashim Billah, ketika seorang Muslimah jilbabnya ditarik oleh salah seorang Romawi, ia segera menjerit dan meminta tolongan kepada Khalifah : Wa Islama wa mu’tashima!, “Di mana Islam dan di mana Khalifah Mu’tashim?”. Ketika mendengar jeritan perempuan muslimah tersebut, Khalifah serta-merta bangkit dan memimpin sendiri pasukannya untuk membela kehormatan seorang muslimah yang dinodai oleh seorang pejabat kota tersebut (waktu itu masuk dalam wilayah kekaisaran Romawi). Kepala Negara Daulah Khilafah Islamiyah ini mengerahkan ratusan ribu tentaranya ke Amuria-perbatasan antara Suria dan Turki. Sesampainya di Amuria, beliau meminta agar orang Romawi pelaku kezaliman itu diserahkan untuk diadili. Saat penguasa Romawi menolaknya, beliau pun segera menyerang kota, menghancurkan benteng pertahanannya dan menerobos pintu-pintunya hingga kota itu pun jatuh ke tangan kaum muslimin.
Khalifah Umar bin Khatab suatu saat mendengar keluhan seorang perempuan yang ditinggal suaminya berperang, beliau pun bertanya kepada putrinya, Hafshah ummul mukminin tentang lamanya istri sanggup ditinggal suaminya. Hafshah menjawab bahwa perempuan sanggup menahannya selama 4 bulan. Setelah itu Umar pun menurunkan keputusannya kepada panglima perang, agar mengumumkan kepada tentara yang sudah berkeluarga untuk kembali kepada istri mereka setelah 4 bulan. Inilah pertama kalinya keluar qanun (undang-undang) Islam terhadap prajurit Islam.
Inilah model cemerlang kehidupan kaum muslimin bagi penjagaan mereka terhadap perempuan dengan memposisikan mereka sebagai kehormatan yang wajib dijaga. Rasulullah SAW pun telah mewasiatkan untuk menjaga perempuan dan memperlakukannya dengan baik. Sabda Rasulullah SAW: Perlakukanlah perempuan dengan baik (HR Muslim). Islam pun menetapkan bahwa memelihara kehormatan perempuan hukumnya wajib. Orang-orang yang terbunuh karena mempertahankan kehormatannya adalah syahid akhirat, artinya memperoleh pahala syahid mujahid di jalan Allah. Sabda Rasululah SAW: “Barang siapa yang terbunuh (dibunuh) demi keluarga, maka dia syahid “(HR.Nasai)
Maka, tidak mungkin bagi perempuan bisa menikmati kebahagiaan, ketenangan dan memperoleh hak-haknya secara menyeluruh kecuali dengan penerapan syariah Islam secara kafaah. Syari’ah kaffah tidak akan tegak kecuali dengan Khilafah Islam yang telah dikabarkan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Ahmad (…”kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”), sebagaimana juga yang telah dijanjikan Allah Rabul Izzati dalam Surat An-nur:55.
Marilah kita menjadi bagian dari orang yang memperjuangkan kembali tegaknya khilafah. Agar kita bisa kembali menikmati kebahagiaan hakiki dari Allah Robbul Alamin. |Mye Gucci|
1 comment:
Begitulah, Islam dan kaum muslimin akan senantiasa dihina dan diperangi oleh kaum kuffar jika al-Qur'an dan kekuasaan dipisahkan...
Post a Comment