Seringkali kita tak menghiraukan apa kekurangan diri sendiri? tak jarang kita risau, gundah dengan kekurangan orang lain, betapa naif nya wahai engkau diri. Bukankah di dunia ini tidak ada yang sempurna? Kecuali DIA dan KekasihNya (Rasulullah SAW)? pantas kah kita benci terhadap kekurangan orang lain? mari ingat kembali FirmanNYA Qs. Albaqarah : 216: 'asa antakrahu syaian wahuwa khairalakum, waa'asaa antuhibbuu syaiaan wahuwa syarrullakum, wallahu ya'lamuu wa antum Laa ta'lamuun .

Allah katakan boleh jadi kamu membenci sesuatu tapi itu amat baik bagimu, boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi itu amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. Yaa.. seperti itu lah yang Allah sampaikan dalam Al-quran.

Tak layak baik buruk di sandarkan kepada suka atau tidaknya seorang hamba manusia kecil, lemah dan terbatas, tak pantas baik atau buruk disandarkan pada manfaat apa yang bisa aku terima nantinya? jika kelebihan sering di sebut sebagai baik dan kekurangan sebagai sesuatu yang jelek berdasarkan atas apa hawa nafsu krn "saya suka ini dan saya benci itu". Astagfirullahh..

Sudah seharusnya, baik atau buruk berdasarkan pada apa yang memang Allah gariskan baik, baik jika hal tersebut diridhai Allah, buruk manakala dimurkai Allah, diridhai dan dimurkai Allah berdasarkan apa yang Dia tentukan melalui perintah dan laranganNya, yang tercantum dalam nash-nash Al-Quran serta Hadist2 Rasulullah SAW.

Jika semua sudah dikembalikan kepada hukum syara nya apa masih mencari pembenaran? defends? mungkin jika disini kata-kata "ya sudah (tanpa lah)" wajib digunakan. ya sudah jika syara menentukan itu baik, dan buruk saya terima sebagai hamba Allah sebagai wujud iman terhadap rukun iman yang ke-6.

Aamiin, saya bersyukur atas semua yang saya miliki, orang tua, saudara, sahabat, harta, trmsuk 'kekurangan' saya. Alhamdulillah.. masih memiliki kekurangan sehingga bisa merasakan pahit getir perjuangan ke arah yang lebih baik, serta menuai pahala dari perjuangan tsb.Hamdalah!
-MG-