BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...............
Semua juga tau... Presiden pertama Indonesia adalah Soekarno, Semua tau Indonesia itu adalah negeri muslim, yang kekayaan alamnya Luaarrrr biasa, SubhanAllah. Semua juga tau kalo di Indonesia itu menerapkan yang namanya sistem Demokrasi.. hmmm aneh yach.. Negeri Muslim kok menerapkan sistem democrazy.. Uppss.. Demokrasi. ciks..ciks... Allahuakbar..!
hmm... tapi taukah shbat smua, manusia yang paling mulia disisi Allah adalah para Rasul dan Para Nabi?
Tidak ada manusia yang lebih mulia dari golongan Mereka, Kemuliaan Nabi dan Rasul tentu bukan dari sisi fisik ataupun aspek kemanusiaannya, nabi dan rasul adalah manusia biasa sebagaimana umumnya manusia, termasuk Rasullullah Muhammad SAW sekalipun.
Lalu apa yang menyebabkan mereka mulia di sisi Allah ? Tidak lain karena "Risalah yang mereka emban" artinya kemuliaan mereka terletak pada kedudukan mereka sebagai para pengemban risalah, atau para pengemban dakwah, Allah SWT berfirman :
Artinya : Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.
Menurut Ibnu Katsir Kalimat " akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya", bermakna bahwa mereka diberi karunia berupa nubuwwah dan risalah yang mereka emban.
Pengertian yang sama juga terdapat QS : Al-Kahfi (18 ) : 110
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya".
Rasul dan Nabi juga manusia, akan tetapi mereka mulia karena risalah dan dakwah yang mereka emban (sebagai mana tafsir dari Ibnu Katsir diatas), Akankah kita dapat menjadi salah satu dari pengemban "Yang Mulia"?? mengemban Islam.
Siapkah kita untuk menjadi seorang pengemban risalah dan dakwah?, Siapkah kita berdakwah di medan Kapitalisme ini?.
Salam_hamasah!