BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...............
Setiap orang ingin bebas melakukan apa saja sesuai kehendak hatinya, (jujur...begitupun saya) tanpa ada yang mengekangnya,tak ada satupun yang mendiktekannya, siapapun dia pasti menginginkan kemerdekaan, alias mendambakan kebebasan... (tdak munafik.. begitu juga dengan negeri kita.. atas nama "demokrasi").
Sungguh, saya pun yakin para pahlawan kita dlu rela berkorban nyawa demi sebuah Kemerdekaan 'Bebas', betapa sengsaranya hidup terjajah, harga diri jatuh pantas jika dahulu para pahlawan negeri Indonesia ini tak henti berjuang untuk menebus kemerdekaan.
Meski kini tak ada desing peluru, tak ada jerit tangis dan pekikan Semngat Untuk 'Merdeka', tapi nuansa Merdeka itu tetap ingin dirasakan banyak orang, Fenomena Kesetaraan Gender
yang dilakukan oleh 'Aktivis Gender', atas nama ' HAM & Democrazy 'atas nama kebebasan bertingkah laku, berpendapat, berpemilikan dan beragama, dalam berbagai cara, media, kurikulum, opini, buku, tingkah laku dll menunjukkan eksistensinya "Kesetaraan Gender, Berbasis Gender ". Jelas merekapun ingin bebas...
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNYA telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNYA maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata " (QS Al-Ahzab : 36)
BEBAS tapi bukan berarti bebas tanpa batas, unlimited, ato bahkan kelewat batas. Kita masih tetap manusia yang masih harus tunduk kepada aturan buatan pencipta kita, Allah SWT, Bukankah jiwa dan raga ini adalah milik NYA?
Wallahualam.........
Setiap orang ingin bebas melakukan apa saja sesuai kehendak hatinya, (jujur...begitupun saya) tanpa ada yang mengekangnya,tak ada satupun yang mendiktekannya, siapapun dia pasti menginginkan kemerdekaan, alias mendambakan kebebasan... (tdak munafik.. begitu juga dengan negeri kita.. atas nama "demokrasi").
Sungguh, saya pun yakin para pahlawan kita dlu rela berkorban nyawa demi sebuah Kemerdekaan 'Bebas', betapa sengsaranya hidup terjajah, harga diri jatuh pantas jika dahulu para pahlawan negeri Indonesia ini tak henti berjuang untuk menebus kemerdekaan.
Meski kini tak ada desing peluru, tak ada jerit tangis dan pekikan Semngat Untuk 'Merdeka', tapi nuansa Merdeka itu tetap ingin dirasakan banyak orang, Fenomena Kesetaraan Gender
yang dilakukan oleh 'Aktivis Gender', atas nama ' HAM & Democrazy 'atas nama kebebasan bertingkah laku, berpendapat, berpemilikan dan beragama, dalam berbagai cara, media, kurikulum, opini, buku, tingkah laku dll menunjukkan eksistensinya "Kesetaraan Gender, Berbasis Gender ". Jelas merekapun ingin bebas... "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNYA telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNYA maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata " (QS Al-Ahzab : 36)
BEBAS tapi bukan berarti bebas tanpa batas, unlimited, ato bahkan kelewat batas. Kita masih tetap manusia yang masih harus tunduk kepada aturan buatan pencipta kita, Allah SWT, Bukankah jiwa dan raga ini adalah milik NYA?
Wallahualam.........